POPULASI DAN SAMPEL
Oleh:
Javid Nama Ayu L.
Lisa Saputri
Duwik Nofia Oftari
Silvi Aulia Renitasari
Neneng Inayati
( 292008134 )
( 292008140 )
( 292008518 )
( 292008528 )
( 292008541 )
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU KEGURUAN DAN PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2011
POPULASI DAN SAMPEL
Sugiyono ( 2002 ) menyatakan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek /
subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian yang terdiri atas manusia, benda-benda,
hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai tes atau peristiwa atau sumber data yang memiliki
karakteristik dalam penelitian. Populasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
1. Populasi terbatasatau populasi terhingga, yaitu populasi yang memiliki batas kuantitatif
secara jelas karena memiliki karakteristik yang terbatas.
2. Populasi tak terbatas atau populasi tak terhingga, yaitu populasi yang tidak dapat ditemukan
batas-batasnya , sehingga tidak dapat dinyatakan dalam bentuk jumlah secara kuantitatif.
Populasi tak terbatas dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
• Populasi teoritis yakni sejumlah populasi yang batas-batasnya ditetapkan secara
• Populasi yang tersedia, yakni sejumlah populasi yang secara kuantitatif dapat
dinyatakan dengan tegas.
Sementara itu, cara sampel adalah pengambilan subyek penelitian meliputi keseluruhan populasi
yang ada. Cara pengambilan subyek penelitian dengan cara menggunakan sebagian dari populasi
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti, sampel juga merupakan sebagian
dari jumlah dan karakteristik yang dimilki oleh populasi. Sampel dalam suatu penelitian timbul
1. Peneliti bermaksud mereduksi objek penelitian sebagai akibat dari besarnya jumlah
populasi, jadi sebagian yang diteliti.
2. Penelitian bermaksud mengadakan generalisasi dari hasil-hasil penelitiannya.
Pada dasarnya penggunaan sampel penelitian diperkenankan dalam prosedur penelitian selama
sampel tersebut dapat mewakili populasinya secara baik ( representativ ) serta menggunakan teknik
pengambilan sampel ( teknik sampling).
Sampel ( contoh ) yaitu himpunan bagian ( subset ) dari suatu populasi; sebagai bagian dari
populasi, sampel memberikan gambaran yang benar tentang populasi. Pengambilan sampel dari
suatu populasi disebut penarikan sampe atau sampling. Target population disamping population
dapat berbeda dengan kosekuensi dari perbedaan antara perencanaan dan pelaksanaan penelitian.
Sebelum menentukan ukuran sampel penelitian, terlebih dahulu harus diketahui ciri-ciri atau
karakteristik populasi penelitian itu sendiri.
Tentang ukuran sampel yang harus diambil oleh peneliti, Gay ( 1981 ) memberi arahan
bahwa: Ukuran sampel yang harus diambil tergantung pada jenis penelitian. Jika penelitian diskriptif,
besar sampelnya adalah 10% dari populasi. Untuk peneltian korelasional besar sampel 30 subyek.
Untuk penelitian comparative, besar sampel adalah 30 subyek perkelompok dan untuk penelitian
eksperimental, besar sampeln 15 subyek per kelompok. Syarat utama menentukan jumlah sampel
adalah sampel harus dapat mempresentasikan populasi yang ada dan syarat ini akan ,emjadi lebih
utama dengan persoalan jumlah sebab jumlah besar, sebab besarpun tidak akan menjadikan sampel
baik jika tidak dapat mempresentasikan populasi yang ada. Namun, meskipun jumlah sampel sedikit,
tetapi dapat mempresentasikan keseluruhan subyek yand ada pada populasi, dapat mnjadi sampel
Masalah yang dihadapi dalam penarikan sampel adalah ukuran dan besar sampel sangat
tergantung pada sifat populasi terutama pada ketersebaran anggota dalam wilayah penelitian dalam
kategori tertentu dengan kata lain tergantung pada variasi populasi. Beberapa hal yang harus
dijadikan pertimbangan sebelum peneliti menentukan besarnya sampel adalah: unit analisis, model
penelitian, banyaknya karakteristik khusus ( ciri utama ) populasi, dan keterbatasan peneliti.
Satuan Analisis dan Satuan Pengamatan
Satuan analisis adalah suatu keberadaan atau populasi yang dibuat kesimpulan atau
kerampatan empirik. Satuan atau unit analisis adalah satuan subyek yang akan dijadikan populasi
penelitian atau yang akan dianalisis. Semakin besar atau semakin besar unit analisis, maka akan
semakin banyak pula subyek yang harus dijadikan sebagai sampel dalam penelitian.
Populasi terdiri atas sekumpulan obyek yang menjadi pusat perhatian yang dari padanya
terkandung informasi yang ingin diketahui. Obyek tersebut disebut satuan analisis. Satuan analisis
mengandung perilaku atau karakteristik yang diteltit. Satuan analisis dibedakan dengan satuan
pengamatan. Satuan pengamatan adalah suatu unsur atau kelompok dimana data atau informasi
tersebut diperoleh. Sedangkan satuan pengamatan adalah satuan tempat informasi diperoleh
tentang satuan analisis, suatu unsur atau kelompok dimana data atau informasi itu diperoleh. Maka
berdasarkan banyaknya satuan analisis dalam suatu populasi, populasi dapat dibedakan atas
populasi terbatas ( definite population ) dan populasi tidak terbatas ( indefinite population ).
Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel. Margono ( 2004 ) menyatakan bahwa yang
dimaksud dengan teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai
dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya. Untuk menentukan sampel
terdapat berbagai teknik sampling. Margono ( 2004 ) mengungkapkan beberapa alasan/tujuan yaitu:
Dalam populasi tak terbatas berupa parameter yang jumlahnya yang tidak diketahui dengan
pasti, pada dasarnya bersifat konseptual.
Biaya tergantung pada banyak sedikitnya objek yang diselidiki. Semakin besar objek maka
semakin besar biaya yang diperlukan. Oleh karena itu sampling ialah satu cara untuk
Apabila waktu yang tersedia terbatas dan kesimpulan diinginkan dengan segera, maka
penelitian sampel dalam hal ini lebih cepat.
4. Percobaan yang sifatnya merusak
Banyak penelitian yang tidak dapat dilakukan pada seluruh populasi karena dapat merusak
Masalah ketelitian adalah salah satu segi yang diperlukan agar kesimpulan cukup dapat
dipertanggungjawabkan.
Penelitian sampel pada dasarnya akan lebih ekonomis daripada penelitian populasi.
Sugiyono ( 2001 ) menyatakan bahwa probability sampling adalah teknik sampling yang
memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur ( anggota ) populasi untuk dipilih menjadi
anggota sampel. Teknik sampel ini meliputi:
a. Simple Rendom sampling
Simple random sampling adalah teknik untuk mendapatkan sampel yang langsung
dilakukan pada unit sampling.
b. Proportionate stratified Random Sampling
Teknik ini digunakan apabila populasi mempunyai anggota unsur yang tidak
homogen dan strata secara proporsional.
c. Disproportionate stratified Random Sampling
Sugiyono ( 2001 ) menyatakan bahwa teknik ini digunakan untuk menentukan
jumlah sampel bila populasinya berstrata tetapi kurang proporsional.
d. Cluster Sampling ( Area Sampling )
Teknik sampling ini sering digunakan melalui dua tahap, yaitu tahap pertama
menentukan sampel daerah, dan tahap berikutnya menentukan orang-orang yang
ada pada daerah itu secara sampling juga.
B. Nonprobability Sampling
Sugiyono ( 2001 ) nonprobability sampling adalah teknik yang tidak memberi
peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk
dipilih menjadi sampel. Teknik sampel ini meliputi:
a. Sampling Sistematis
Sugiyono menyatakan bahwa nonprobability sampling adalah teknik penentuan
sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut.
Dalam teknik ini jumlah populasi tidak diperhitungkan akan tetapi diklasifikasikan
dalam beberapa kelompok sampel.
c. Sampling Aksidental
Teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan.
d. Sampling Purposive
Sugiyono menyataka bahwa sampling purposive adalah teknik penentuan sampel
dengan pertimbangan tertentu.
Menurut sugiyono sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua
anggota populasi digunakan sebagai sampel.
f. Snowball Sampling
Teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian sampel ini
disuruh memilih teman-teman untuk dijadikan sampel.
Metode Sampling
I. Penentuan jumlah sampel dengan menggunakan rumus
II. Penentuan jumlah sampel dengan menggunakan Tabel Krecjie
Salah satu teknik untuk menghitung jumlah sampel minimal yang harus dijadikan
sasaran penelitian adalah dengan menggunakan tabel Krecjie. Krecjie dalam melakukan
perhitungan ukuran sampel didasarkan atas kesalahan 5 %. Jadi sampel yang diperoleh itu
mempunyai kepercayaan 95% terhadap populasi.
III. Penentuan jumlah sampel dengan menggunakan Nomogran Harry King
Harry king menghitung sampel tidak hanya didasarkan atas kesalahan 5%. Tetapi
bervariasi sampai 15%. Tetapi jumlah populasi yang paling tinggi hanya 2000.
IV. Perhitungan Jumlah Sampel dengan rumus
n: Ukuran sampel yang diperlukan
p: Prosentase hipotensi (Ho) dinyatakan dalam peluang yang besarnya = 0,50
Perbedaan antara yang ditaksir pada hipotesis kerja (Ha ) dengan hipotesis nol ( Ho ),
dibagi dengan Z pada tingkat kepercayaan tertentu
1. Populasi adalah generalisasi yang terdiri atas objek yang mempunyai kuantitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya; keseluruhan objek penelitian yang terdiri atas manusia,
benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai tes, atau peristiwa-
peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu
2. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti, sebagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi.
3. Karena berbagai keterbatasan yang dimiliki peneliti.
a. Populasi terbatas atau populasi terhingga.
Yakni mempunyai batas kuantitatif yang jelas karena karakteristiknya terbatas.
b. Populasi tak terbatas
Yakni tak mempunyai batas, tak terhingga, tidak dapat dinyatakan dalam bentuk
jumlah secara kuantitatif, hanya dapat digantikan suatu jumlah objek secara
kuantitas dengankarakteristik umum.
a. Populasi teoritis ( teoritical population )
Yakni batas ditentukan secara kualitatif.
b. Populasi yang tersedia ( accesible )
Yakni dapat dinyatakan secara kuantitatif dengan tegas.
RANGKUMAN
Awal pengumpulan data: menentukan subjek penelitian
Mgnkn criterion based selection
Kuantitas bukan hal utama
Mengutamakan kualitas informasi
Menggunakan snowball sampling
Pengumpulan data sebelum analisis
Penentuan subjek sudah dilakukan sejak
kuantitatif
awal
Menggunakan teknik sampling sesuai kondisi
subjek
Sample harus dapat menjadi wakil populasi
Pengertian populasi: seluruh objek penelitiandalam menentukan subjek yang memiliki karakter
Rasional sebagai sumber data
tertentu yang dibutuhkan dalam penelitian
Pengertian sampel: wakil populasi yang diteliti. Sebagian dari jumlah dan karakteristik yang
Populasi tak
terbatas
Punya batas kuantitatif yang
jelas karena karakteristiknya
terbatas
Tak terhingga/tak punya batas
Tidak dapat dinyatakan dalam
jumlah
Hanya dapat digambarkan
suatu jumlah objek secara
kualitas
Menggunakan karakteristik
Batas ditentukan secara
umum
Populasi teoritis
(teoritical
kualitatif
population)
Populasi yang
Dapat dinyatakan secara
tersedia
kuantitatif dengan tegas
(accessible
Tujuan menggunakan sample:
mereduksi objek penelitian
population)
Mengadakan generalisasi
Syarat sample:
harus representative (mewakili populasi dengan baik)
Menggunakan teknik sampling yang benar
Pada pendekatan kualitatif biasanya tidak menggunakan sample karena informannya lebih
sedikit. Namun alasan memilih informan harus rasional sesuai kepentingan penelitian (teknik
Sampel harus memberikan gambaran yang benar tentang populasi
Sampling: teknik pengambilan sampel dari suatu populasi
Target population: populasi yang ditarik samplenya.
Sampling population: populasi yang diteliti dalam penelitian.
Sample frame: daftar nama satuan analisis pada sampling population.
Jarak waktu perancanaan dan penelitian jangan terlalu lama karena target populationnya dapat
Jumlah sampel tergantung tingkat homogenitas populasi. Makin homogen, sampel makin sedikit.
Untuk menentukan ukuran sampel harus diketahui karakteristik populasi penelitian yang diteliti.
Makin banyak karakter, sampel makin banyak.
Makin focus kriteria sujek, sampel makin sedikit.
Ukuran sampel tergantung pada jenis penelitian.
Penelitian deskriptif: sampel=10% populasi.
Penelitian korelational: sampel=30% populasi.
Penelitian kausal comparative: sampel=30 subjek/kelompok
Penelitian eksperimental: sampel=15 subjek/kelompok
Makin besar sampel, makin representative (mendekati generalisasi populasi).
Jika jumlah populasi <= 100 sampel= 60-75%
Jika jumlah populasi besar, sampel=30% sudah cukup.
Jawaban tes formatif ( Hlalaman 8-9)
1. Prinsip dasar penentuan jumlah sampel
a. Penentuan jumlah sampel dengan menggunakan rumus.
n: Jumlah sampel
≥: sama dengan / lebih besar
P: proporsi populasi presentase kelompok pertama.
q: proporsi sisa dalam populasi
21/2: Derajat koefisien pada 99%, dan 95%.
Presentase
menentukan ukuran sampel.
perkiraan
kemungkinan
membuat
b. Dengan menggunakan tabel krecjie.
Krecjie dalam melakukan perhitungan ukuran sampel didasarkan atas kesalahan
5%. Jadi, sampel yang diperoleh itu mempunyai kepercayaan 95% terhadap
c. Dengan menggunakan Nomogram Harry King.
Harry King menghitung sampel tidak hanya didasarkan atas kesalahan 5% saja.
Tetapi bervariasi sampai 15%. Tetapi jumlah populasi yang paling tinggi hanya
Bila ukuran sampel lebih dari 100.000 maka peneliti tidak bisa melihat tabel lagi.
Oleh karena, penelti harus dapat menghitung sendiri.
Ada 2 rumus yang digunakan:
n: Ukuran sampel yang diperlukan.
p: Prosentase hipotesis ( Ho ) dinyatakan dalam peluang yang besarnya= 0,50.
rp: Perbedaan antara yang ditaksir pada hipotesis kerja ( Ha ) dengan hipotesis
nol ( Ho ), dibagi dengan 2 pada tingkat kepercayaan.
n: Ukuran sampel yang diperlukan.
b: Perbedaan antara yang ditaksir dengan tidak penafsiran.
z: Harga tergantung pada taraf kepercayaan.
r: Simpangan baku.
q: 1,00 – 0,166 = 0, 834
z1/2: 1,96 ( pada derajat koefidensi 95% dan 0,05 )
Apabila proporsi di dalam populasi yang tersedia tidak diketahui maka variasi p dan
q dapat mengganti dengan harga maksimum, yakni ( 0,50 × 0,50 = 0,25 ). Ukuran
sampel yang harus diselidiki:
Sarjana Muda : 150 Orang
Sarjana Muda = × 234 = 58,5 =58
SD = × 234 = 19,5 = 19
Jadi jumlah sampelnya = 78 + 58 + 39 + 19 + 39 = 233 = 230
Z = 1 ; 95%, Z = 1,96 ; 96 % = 2,58
O2P = 2 = 2 = 2 = 0,0234
n≥ = = 10,684 = 11 orang
Apa manfaat perkuliahan populasi dan sampel bagi anda sebagai calon guru SD?
1. Kita dapat mengetahui pengertian dari populasi dan sampel.
2. Kita dapat mengetahui jenis – jenis populasi.
3. Kita dapat menentukan populasi dari suatu penelitian.
4. Kita dapat menghitung atau menentukan jumlah sampel dari populasi yang ada.
5. Mengetahui teknik pengambilan sampel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar