Sabtu, 09 April 2011

POPULASI DAN SAMPEL

Oleh:

Javid Nama Ayu L.

Lisa Saputri

Duwik Nofia Oftari

Silvi Aulia Renitasari

Neneng Inayati

( 292008134 )

( 292008140 )

( 292008518 )

( 292008528 )

( 292008541 )

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU KEGURUAN DAN PENDIDIKAN

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2011

POPULASI DAN SAMPEL

Sugiyono ( 2002 ) menyatakan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek /

subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian yang terdiri atas manusia, benda-benda,

hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai tes atau peristiwa atau sumber data yang memiliki

karakteristik dalam penelitian. Populasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu:

1. Populasi terbatasatau populasi terhingga, yaitu populasi yang memiliki batas kuantitatif

secara jelas karena memiliki karakteristik yang terbatas.

2. Populasi tak terbatas atau populasi tak terhingga, yaitu populasi yang tidak dapat ditemukan

batas-batasnya , sehingga tidak dapat dinyatakan dalam bentuk jumlah secara kuantitatif.

Populasi tak terbatas dapat dibedakan menjadi dua yaitu:

• Populasi teoritis yakni sejumlah populasi yang batas-batasnya ditetapkan secara

• Populasi yang tersedia, yakni sejumlah populasi yang secara kuantitatif dapat

dinyatakan dengan tegas.

Sementara itu, cara sampel adalah pengambilan subyek penelitian meliputi keseluruhan populasi

yang ada. Cara pengambilan subyek penelitian dengan cara menggunakan sebagian dari populasi

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti, sampel juga merupakan sebagian

dari jumlah dan karakteristik yang dimilki oleh populasi. Sampel dalam suatu penelitian timbul

1. Peneliti bermaksud mereduksi objek penelitian sebagai akibat dari besarnya jumlah

populasi, jadi sebagian yang diteliti.

2. Penelitian bermaksud mengadakan generalisasi dari hasil-hasil penelitiannya.

Pada dasarnya penggunaan sampel penelitian diperkenankan dalam prosedur penelitian selama

sampel tersebut dapat mewakili populasinya secara baik ( representativ ) serta menggunakan teknik

pengambilan sampel ( teknik sampling).

Sampel ( contoh ) yaitu himpunan bagian ( subset ) dari suatu populasi; sebagai bagian dari

populasi, sampel memberikan gambaran yang benar tentang populasi. Pengambilan sampel dari

suatu populasi disebut penarikan sampe atau sampling. Target population disamping population

dapat berbeda dengan kosekuensi dari perbedaan antara perencanaan dan pelaksanaan penelitian.

Sebelum menentukan ukuran sampel penelitian, terlebih dahulu harus diketahui ciri-ciri atau

karakteristik populasi penelitian itu sendiri.

Tentang ukuran sampel yang harus diambil oleh peneliti, Gay ( 1981 ) memberi arahan

bahwa: Ukuran sampel yang harus diambil tergantung pada jenis penelitian. Jika penelitian diskriptif,

besar sampelnya adalah 10% dari populasi. Untuk peneltian korelasional besar sampel 30 subyek.

Untuk penelitian comparative, besar sampel adalah 30 subyek perkelompok dan untuk penelitian

eksperimental, besar sampeln 15 subyek per kelompok. Syarat utama menentukan jumlah sampel

adalah sampel harus dapat mempresentasikan populasi yang ada dan syarat ini akan ,emjadi lebih

utama dengan persoalan jumlah sebab jumlah besar, sebab besarpun tidak akan menjadikan sampel

baik jika tidak dapat mempresentasikan populasi yang ada. Namun, meskipun jumlah sampel sedikit,

tetapi dapat mempresentasikan keseluruhan subyek yand ada pada populasi, dapat mnjadi sampel

Masalah yang dihadapi dalam penarikan sampel adalah ukuran dan besar sampel sangat

tergantung pada sifat populasi terutama pada ketersebaran anggota dalam wilayah penelitian dalam

kategori tertentu dengan kata lain tergantung pada variasi populasi. Beberapa hal yang harus

dijadikan pertimbangan sebelum peneliti menentukan besarnya sampel adalah: unit analisis, model

penelitian, banyaknya karakteristik khusus ( ciri utama ) populasi, dan keterbatasan peneliti.

Satuan Analisis dan Satuan Pengamatan

Satuan analisis adalah suatu keberadaan atau populasi yang dibuat kesimpulan atau

kerampatan empirik. Satuan atau unit analisis adalah satuan subyek yang akan dijadikan populasi

penelitian atau yang akan dianalisis. Semakin besar atau semakin besar unit analisis, maka akan

semakin banyak pula subyek yang harus dijadikan sebagai sampel dalam penelitian.

Populasi terdiri atas sekumpulan obyek yang menjadi pusat perhatian yang dari padanya

terkandung informasi yang ingin diketahui. Obyek tersebut disebut satuan analisis. Satuan analisis

mengandung perilaku atau karakteristik yang diteltit. Satuan analisis dibedakan dengan satuan

pengamatan. Satuan pengamatan adalah suatu unsur atau kelompok dimana data atau informasi

tersebut diperoleh. Sedangkan satuan pengamatan adalah satuan tempat informasi diperoleh

tentang satuan analisis, suatu unsur atau kelompok dimana data atau informasi itu diperoleh. Maka

berdasarkan banyaknya satuan analisis dalam suatu populasi, populasi dapat dibedakan atas

populasi terbatas ( definite population ) dan populasi tidak terbatas ( indefinite population ).

Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel. Margono ( 2004 ) menyatakan bahwa yang

dimaksud dengan teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai

dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya. Untuk menentukan sampel

terdapat berbagai teknik sampling. Margono ( 2004 ) mengungkapkan beberapa alasan/tujuan yaitu:

Dalam populasi tak terbatas berupa parameter yang jumlahnya yang tidak diketahui dengan

pasti, pada dasarnya bersifat konseptual.

Biaya tergantung pada banyak sedikitnya objek yang diselidiki. Semakin besar objek maka

semakin besar biaya yang diperlukan. Oleh karena itu sampling ialah satu cara untuk

Apabila waktu yang tersedia terbatas dan kesimpulan diinginkan dengan segera, maka

penelitian sampel dalam hal ini lebih cepat.

4. Percobaan yang sifatnya merusak

Banyak penelitian yang tidak dapat dilakukan pada seluruh populasi karena dapat merusak

Masalah ketelitian adalah salah satu segi yang diperlukan agar kesimpulan cukup dapat

dipertanggungjawabkan.

Penelitian sampel pada dasarnya akan lebih ekonomis daripada penelitian populasi.

Sugiyono ( 2001 ) menyatakan bahwa probability sampling adalah teknik sampling yang

memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur ( anggota ) populasi untuk dipilih menjadi

anggota sampel. Teknik sampel ini meliputi:

a. Simple Rendom sampling

Simple random sampling adalah teknik untuk mendapatkan sampel yang langsung

dilakukan pada unit sampling.

b. Proportionate stratified Random Sampling

Teknik ini digunakan apabila populasi mempunyai anggota unsur yang tidak

homogen dan strata secara proporsional.

c. Disproportionate stratified Random Sampling

Sugiyono ( 2001 ) menyatakan bahwa teknik ini digunakan untuk menentukan

jumlah sampel bila populasinya berstrata tetapi kurang proporsional.

d. Cluster Sampling ( Area Sampling )

Teknik sampling ini sering digunakan melalui dua tahap, yaitu tahap pertama

menentukan sampel daerah, dan tahap berikutnya menentukan orang-orang yang

ada pada daerah itu secara sampling juga.

B. Nonprobability Sampling

Sugiyono ( 2001 ) nonprobability sampling adalah teknik yang tidak memberi

peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk

dipilih menjadi sampel. Teknik sampel ini meliputi:

a. Sampling Sistematis

Sugiyono menyatakan bahwa nonprobability sampling adalah teknik penentuan

sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut.

Dalam teknik ini jumlah populasi tidak diperhitungkan akan tetapi diklasifikasikan

dalam beberapa kelompok sampel.

c. Sampling Aksidental

Teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan.

d. Sampling Purposive

Sugiyono menyataka bahwa sampling purposive adalah teknik penentuan sampel

dengan pertimbangan tertentu.

Menurut sugiyono sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua

anggota populasi digunakan sebagai sampel.

f. Snowball Sampling

Teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian sampel ini

disuruh memilih teman-teman untuk dijadikan sampel.

Metode Sampling

I. Penentuan jumlah sampel dengan menggunakan rumus

II. Penentuan jumlah sampel dengan menggunakan Tabel Krecjie

Salah satu teknik untuk menghitung jumlah sampel minimal yang harus dijadikan

sasaran penelitian adalah dengan menggunakan tabel Krecjie. Krecjie dalam melakukan

perhitungan ukuran sampel didasarkan atas kesalahan 5 %. Jadi sampel yang diperoleh itu

mempunyai kepercayaan 95% terhadap populasi.

III. Penentuan jumlah sampel dengan menggunakan Nomogran Harry King

Harry king menghitung sampel tidak hanya didasarkan atas kesalahan 5%. Tetapi

bervariasi sampai 15%. Tetapi jumlah populasi yang paling tinggi hanya 2000.

IV. Perhitungan Jumlah Sampel dengan rumus

n: Ukuran sampel yang diperlukan

p: Prosentase hipotensi (Ho) dinyatakan dalam peluang yang besarnya = 0,50

Perbedaan antara yang ditaksir pada hipotesis kerja (Ha ) dengan hipotesis nol ( Ho ),

dibagi dengan Z pada tingkat kepercayaan tertentu

1. Populasi adalah generalisasi yang terdiri atas objek yang mempunyai kuantitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya; keseluruhan objek penelitian yang terdiri atas manusia,

benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai tes, atau peristiwa-

peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu

2. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti, sebagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi.

3. Karena berbagai keterbatasan yang dimiliki peneliti.

a. Populasi terbatas atau populasi terhingga.

Yakni mempunyai batas kuantitatif yang jelas karena karakteristiknya terbatas.

b. Populasi tak terbatas

Yakni tak mempunyai batas, tak terhingga, tidak dapat dinyatakan dalam bentuk

jumlah secara kuantitatif, hanya dapat digantikan suatu jumlah objek secara

kuantitas dengankarakteristik umum.

a. Populasi teoritis ( teoritical population )

Yakni batas ditentukan secara kualitatif.

b. Populasi yang tersedia ( accesible )

Yakni dapat dinyatakan secara kuantitatif dengan tegas.

RANGKUMAN

Awal pengumpulan data: menentukan subjek penelitian

Mgnkn criterion based selection
Kuantitas bukan hal utama
Mengutamakan kualitas informasi
Menggunakan snowball sampling

Pengumpulan data sebelum analisis
Penentuan subjek sudah dilakukan sejak
kuantitatif
awal
Menggunakan teknik sampling sesuai kondisi
subjek
Sample harus dapat menjadi wakil populasi
Pengertian populasi: seluruh objek penelitiandalam menentukan subjek yang memiliki karakter
Rasional sebagai sumber data

tertentu yang dibutuhkan dalam penelitian

Pengertian sampel: wakil populasi yang diteliti. Sebagian dari jumlah dan karakteristik yang

Populasi tak
terbatas

Punya batas kuantitatif yang
jelas karena karakteristiknya
terbatas

Tak terhingga/tak punya batas
Tidak dapat dinyatakan dalam
jumlah
Hanya dapat digambarkan
suatu jumlah objek secara
kualitas
Menggunakan karakteristik
Batas ditentukan secara
umum

Populasi teoritis
(teoritical
kualitatif
population)
Populasi yang
Dapat dinyatakan secara
tersedia
kuantitatif dengan tegas
(accessible
Tujuan menggunakan sample:
mereduksi objek penelitian
population)
Mengadakan generalisasi
Syarat sample:
harus representative (mewakili populasi dengan baik)

Menggunakan teknik sampling yang benar
Pada pendekatan kualitatif biasanya tidak menggunakan sample karena informannya lebih

sedikit. Namun alasan memilih informan harus rasional sesuai kepentingan penelitian (teknik

Sampel harus memberikan gambaran yang benar tentang populasi

Sampling: teknik pengambilan sampel dari suatu populasi

Target population: populasi yang ditarik samplenya.

Sampling population: populasi yang diteliti dalam penelitian.

Sample frame: daftar nama satuan analisis pada sampling population.

Jarak waktu perancanaan dan penelitian jangan terlalu lama karena target populationnya dapat

Jumlah sampel tergantung tingkat homogenitas populasi. Makin homogen, sampel makin sedikit.

Untuk menentukan ukuran sampel harus diketahui karakteristik populasi penelitian yang diteliti.

Makin banyak karakter, sampel makin banyak.

Makin focus kriteria sujek, sampel makin sedikit.

Ukuran sampel tergantung pada jenis penelitian.

Penelitian deskriptif: sampel=10% populasi.

Penelitian korelational: sampel=30% populasi.

Penelitian kausal comparative: sampel=30 subjek/kelompok

Penelitian eksperimental: sampel=15 subjek/kelompok

Makin besar sampel, makin representative (mendekati generalisasi populasi).

Jika jumlah populasi <= 100 sampel= 60-75%

Jika jumlah populasi besar, sampel=30% sudah cukup.

Jawaban tes formatif ( Hlalaman 8-9)

1. Prinsip dasar penentuan jumlah sampel

a. Penentuan jumlah sampel dengan menggunakan rumus.

n: Jumlah sampel

≥: sama dengan / lebih besar

P: proporsi populasi presentase kelompok pertama.

q: proporsi sisa dalam populasi

21/2: Derajat koefisien pada 99%, dan 95%.

Presentase

menentukan ukuran sampel.

perkiraan

kemungkinan

membuat

b. Dengan menggunakan tabel krecjie.

Krecjie dalam melakukan perhitungan ukuran sampel didasarkan atas kesalahan

5%. Jadi, sampel yang diperoleh itu mempunyai kepercayaan 95% terhadap

c. Dengan menggunakan Nomogram Harry King.

Harry King menghitung sampel tidak hanya didasarkan atas kesalahan 5% saja.

Tetapi bervariasi sampai 15%. Tetapi jumlah populasi yang paling tinggi hanya

Bila ukuran sampel lebih dari 100.000 maka peneliti tidak bisa melihat tabel lagi.

Oleh karena, penelti harus dapat menghitung sendiri.

Ada 2 rumus yang digunakan:

n: Ukuran sampel yang diperlukan.

p: Prosentase hipotesis ( Ho ) dinyatakan dalam peluang yang besarnya= 0,50.

rp: Perbedaan antara yang ditaksir pada hipotesis kerja ( Ha ) dengan hipotesis

nol ( Ho ), dibagi dengan 2 pada tingkat kepercayaan.

n: Ukuran sampel yang diperlukan.

b: Perbedaan antara yang ditaksir dengan tidak penafsiran.

z: Harga tergantung pada taraf kepercayaan.

r: Simpangan baku.

q: 1,00 – 0,166 = 0, 834

z1/2: 1,96 ( pada derajat koefidensi 95% dan 0,05 )

Apabila proporsi di dalam populasi yang tersedia tidak diketahui maka variasi p dan

q dapat mengganti dengan harga maksimum, yakni ( 0,50 × 0,50 = 0,25 ). Ukuran

sampel yang harus diselidiki:

Sarjana Muda : 150 Orang

Sarjana Muda = × 234 = 58,5 =58

SD = × 234 = 19,5 = 19

Jadi jumlah sampelnya = 78 + 58 + 39 + 19 + 39 = 233 = 230

Z = 1 ; 95%, Z = 1,96 ; 96 % = 2,58

O2P = 2 = 2 = 2 = 0,0234

n≥ = = 10,684 = 11 orang

Apa manfaat perkuliahan populasi dan sampel bagi anda sebagai calon guru SD?

1. Kita dapat mengetahui pengertian dari populasi dan sampel.

2. Kita dapat mengetahui jenis – jenis populasi.

3. Kita dapat menentukan populasi dari suatu penelitian.

4. Kita dapat menghitung atau menentukan jumlah sampel dari populasi yang ada.

5. Mengetahui teknik pengambilan sampel.

Rabu, 06 April 2011

statistika pendidikan


Kelompok 1
-          Fadli Arizal                         (292008145)
-          Indriana Dwi Hastuti       (292008194)
-          Rumilah                               (292008502)
-          Dewi Anggraeni P            (292008539)
-          Dita Ariyanti                      (292008543)

Aktivitas 1 (hal. 4)
Peta konsep
·         Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuhan, gejala-gejala, nilai tes, atau peristiwa sebagai sumber data yang mempunyai kerakteristik tertentu di dalam suatu penelitian.
Ø      Berdasarkan jumlah
o        Populasi terbatas atau populasi terhingga merupakan populasi yang memiliki batas kuantitatif secara jelas karena mempunyai karakteristik yang terbatas.
o        Populasi tidak terbatas atau populasi tak terhingga merupakan populasi yang tidak dapat ditemukan batas-batasnya, sehingga tidak dapat dinyatakan dalam bentuk jumlah secara kuantitatif.
Ø      Berdasarkan sifat
o        Populasi teoretis (teoritical population) adalah sejumlah populasi yang batas-batasnya ditetapkaan secara kualitatif.
o        Populasi yang tersedia (accessible population) adalah sejumlah populasi yang secara kuantitatif dapat dinyatakan dengan tegas.
·         Sampel merupakan sebagian/wakil populasi yang diteliti, merupakan sevagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.
Ø      Alasan penggunaan sampel
o        Ukuran populasi
o        Masalah biaya
o        Masalah waktu
o        Percobaan yang sifatnya merusak
o        Masalah ketelitian
o        Masalah ekonomis
Ø      Sebab timbulnya sampel
o        Peneliti bermaksud mereduksi objek penelitian sebagai akibat dari besarnya jumlah populasi, sehingga harus meneliti sebagian
o        Penelitian bermaksud mengadakan generalisasi dari hasil-hasil penelitiannya, dalam arti mengenakan kesimpulan-kesimpulan kepada objek, gejal;a, atau kejadian yang lebih luas.

LATIHAN (hal. 7)
1.       Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek/objek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
2.       Sampel merupakan sebagian/wakil populasi yang diteliti, merupakan sevagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.
3.       Alasan penggunaan sampel
o        Ukuran populasi
o        Masalah biaya
o        Masalah waktu
o        Percobaan yang sifatnya merusak
o        Masalah ketelitian
o        Masalah ekonomis
4.       Klasifikasi populasi
Ø      Berdasarkan jumlah
o        Populasi terbatas atau populasi terhingga merupakan populasi yang memiliki batas kuantitatif secara jelas karena mempunyai karakteristik yang terbatas.
o        Populasi tidak terbatas atau populasi tak terhingga merupakan populasi yang tidak dapat ditemukan batas-batasnya, sehingga tidak dapat dinyatakan dalam bentuk jumlah secara kuantitatif.
Ø      Berdasarkan sifat
o        Populasi teoretis (teoritical population) adalah sejumlah populasi yang batas-batasnya ditetapkaan secara kualitatif.
o        Populasi yang tersedia (accessible population) adalah sejumlah populasi yang secara kuantitatif dapat dinyatakan dengan tegas.

TES FORMATIF 1 (hal. 8)
1.       A
2.       B
3.       B
4.       D
5.       C
6.       B
7.       B
8.       C
9.       C
10.   A

LATIHAN (hal. 17)
1.       Prinsip dasar penentuan jumlah sampel
a)      Dengan rumus
Keterangan
:
Jumlah sampel
:
Proporsi populasi presentase kelompok pertama
:
Proporsi sisa di dalam populasi
:
Derajat koefisien konfidensi pada 99% dan 95%
:
Persentase persentase kemungkinan membuat kekeliruan dalam menentukan ukuran sampel
b)      Tabel Kresjie
Penghitungan ukuran sample didasrkan atas kesalahan 5%. Sampel yang diperoleh mempunyai kepercayaan 95% terhadap populasi. Makin besar populasi makin kecil prosentase sampel.
c)       Nomogram Harry King
Penghitungan ukuran sample tidak hanya didasarkan atas kesalahan 5% saja, tapi bervariasi sampai 15%, dengan populasi paling tinggi hanya 2000.
2.       Diketahui:           pengusaha                          = 300 orang
Tinggal di uar kota           = 50 orang
                Ditanyakan: banyak sampel
Jawab:
                 atau
               
                 (pada derajat koefisien 95% dan 0.05)
               
               
               

3.       Diketahui:           jumlah pegawai               = 600 orang
S1                           = 200 orang
Sarjana muda    = 150 orang
SMK                       = 100 orang
SD                           = 50
Populasi berstrata
               

Ditanyakan: jumlah sampel
                Jawab:
               
               
               
               
               
                Jadi, jumlah sampelnya 235 (dibulatkan ke atas)
4.       Diketahui: produktivitas paling sedikit 80% dari tolok ukur ideal yang ditetapkan.
Ditanyakan: jumlah sampel
Jawab:
Kepercayaan 80%


TES FORMATIF 2 (hal. 18)
1.       C
2.       C
3.       B
4.       D
5.       A
6.       B
7.       A
8.       B
9.       A
10.   C


Statistika pendidikan

Kelompok:
1.       Anggitya Cucu Hardi DS                292008506
2.       Hanna Angelina P            292008520
3.       Titin Masturoh                  292008530
4.       Wisnu wijayanto             292008544
5.       Pebria Dheni P                  292008546


TUGAS STATISTIK

I.                    LATIHAN SUB UNIT 1

A.      Tes Uraian 1

1.       Pengertian Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

2.       Pengertian Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.

3.       Peneliti harus menggunakan sampel karena untuk mengetahui unit analisis, model penelitian, banyaknya karakteristik khusus populasi dan keterbatasan peneliti.
sampel dalam suatu penelitian disebabkan oleh karena:
a.       Peneliti bermaksud mereduksi objek penelitian sebagai akibat dari besarnya jumlah populasi, sehingga harus meneliti sebagian saja.
b.      Peneliti bermaksud mengadakan generalisasi dan hasil-hasil penelitiannya dalam arti mengenakan kesimpulan-kesimpulan kepada objek, gejala, atau kejadian yang lebih luas.
4.       Klasifikasi populasi dilihat dari segi jumlah dan sifatnya dapat dibedakan menjadi:
a.       Populasi Terbatas/ Populasi Terhingga
Populasi terbatas atau populasi terhingga adalah populasi yang memiliki batas kuantitatif secara jelas karena memiliki karakteristik yang terbatas.


b.      Populasi Tak Terbatas/ Populasi Tak Terhingga
Populasi tak terbatas atau populasi tak terhingga adalah populasi yang tak dapat ditemukan batas-batasnya sehingga tidak dapat dinyatakan dalam bentuk jumlah secara kuantitatif.
Selain itu, populasi juga dapat dibedakan menjadi:
a.       Populasi Teoritis
Populasi teoritis adalah populasi yang batas-batasnya ditetapkan secara kualitatif
b.      Populasi yang Tersedia
Populasi yang tersedia adalah populasi yang secara kuantitatif dapat dinyatakan dengan tegas.

B.      Tes Formatif 1


1.       A
2.       B
3.       B
4.       D
5.       C
6.       B
7.       B
8.       C
9.       C
10.   A

                                               
II.                  LATIHAN SUB UNIT 2

A.      Tes Uraian 2

1.       Dalam menentukan sampel, harus berprinsip pada keadaan homogenitas dan heterogenitas populasi.
·         Jika keadaan populasi homogen, maka jumlah sampel hamper-hampir tidak jadi persoalan,
sebaliknya,
·         Jika keadaan populasi heterogen, maka pertimbangan pengambilan sampel harus memperhatikan dua hal berikut:
-          Harus diselidiki kategori-kategori heterogenitasnya
-          Besar populasi dalam setiap kategori
2.       F              =  x 100%
= 16, 6666667%
                                                Atau
                                                P             = 0, 16666667%
                                                q             = 1, 00 – 0, 16666667
                                                                = 0, 83333333
                                                Z      = 1, 96 (pada derajat koefidensi 99% dan 0, 05)
                                                b             = 5% atau 0, 05
                                                n              pq
                                                n              o, 1666667 x 0, 83333333
                                                n              213, 422224
                                                n              213
3.       Jumlah Pegawai = 600 orang
        Lulusan S1           = 200 orang
        Lulusan Smuda         = 150 orang
        Lulusan SMK      = 100 orang
        Lulusan SMP      = 100 orang
        Lulusan SD          = 50 orang
        Sampel                 :
        Lulusan S1           =  x 234
                    = 77, 99
                    = 78 orang
                                                Lulusan Smuda         =   x 234
                                                                                = 58, 5
                                                                                = 59 orang
                                                Lulusan SMK      =   x 234
                                                                                = 39, 0
                                                                                = 39 orang
                                                Lulusan SMP      =   x 234
                                                                                = 39, 0
                                                                                = 39 orang
                                                Lulusan SD          =   x 234
                                                                                = 19, 4
                                                                                = 19 orang
4.       n             =
p             = 0, 50
q             = 1 – 0, 50
                = 0, 50

p          =
=
=
= 0, 02342774
                                               n               
                                                                 10, 6711104
                                                                 11
B.      Tes Formatif 2


1.       C
2.       C
3.       B
4.       D
5.       A
6.       B
7.       A
8.       B
9.       A
10.   C



III.                TUGAS 2

Topik-topik yang memerlukan penarikan sampel:
§  Masing-masing kota Semarang dan Salatiga ditarik sampel SMAnya
§  Dari tiap kota diambil sampel SMAnya menurut statusnya yaitu swasta dan negeri. Jadi tiap kota memiliki sampel SMA swasta dan negeri.
§  Dari SMA-SMA swasta yang diambil sebagai sampel, harus terwakili SMA swasta nasional, swasta Islam, swasta Kristen, dan swasta Katolik.